Dunia bawah tanah para hacker memberi jenjang atau tingkatan
bagi para anggotanya. Kepangkatan diberikan berdasarkan kepiawaian seseorang
dalam hacking. Tingkatannya yaitu:
1 Elite
Ciri-cirinya adalah: mengerti
sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan
secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien dan trampil,
menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data,
dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut
sebagai ‘suhu’.
2 Semi Elite
Ciri-cirinya adalah: lebih muda
dari golongan elite, mempunyai
kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem
operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program
eksploit.
Developed Kiddie
Ciri-cirinya adalah: umurnya
masih muda (ABG) dan masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking dan
caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya
berhasil dan memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) dan baru
belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem
operasi.
4 Script Kiddie
Ciri-cirinya adalah: seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya mempunyai
pengetahuan teknis networking yang
sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking
dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup sebagian
pengguna Internet.
5 Lamer
Ciri-cirinya adalah: tidak
mempunyai pengalaman dan pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer
sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka
terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu
kredit, melakukan hacking dengan
menggunakan software trojan, nuke dan
DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak
kekurangannya untuk mencapai elite,
dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script
kiddie saja.
Tahapan yang dilalui oleh mereka
yang menjadi hacker sebenarnya sulit
untuk mengatakan tingkatan akhir atau final dari hacker telah tercapai, karena selalu saja ada sesuatu yang baru
untuk dipelajari atau ditemukan (mengumpulkan informasi dan mempelajarinya
dengan cermat merupakan dasar-dasar yang sama bagi seorang hacker) dan hal tersebut juga tergantung perasaan(feeling).
Seorang hacker memiliki tujuan yaitu untuk menyempurnakan sebuah sistem
sedangkan seorang cracker lebih
bersifat destruktif. Umumnya cracker
melakukan cracking untuk menggunakan
sumber daya di sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.
Bagaimana cara cracker merusak ? Seorang cracker
dapat melakukan penetrasi ke dalam sistem dan melakukan pengrusakan. Ada banyak
cara yang biasanya digunakan untuk melakukan penetrasi antara lain: IP Spoofing
(Pemalsuan alamat IP), FTP Attack dan lain-lain.
Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran) dilakukan dengan
cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada
mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan
melompat dari program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui
perangkat proxy yang konfigurasinya kurang baik.
Pada umumnya, cara-cara tersebut
bertujuan untuk membuat server dalam sebuah sistem menjadi sangat sibuk dan
bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem akan menjadi lemah dan mudah
dicrack.
Hacker
sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’
dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker
sejati memandang cracker sebagai
orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika
dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar